MEMPAWAH - Elsa (24), korban pemukulan di kapal cargo HTS 88 yang sedang sandar di dermaga PT. Conch desa Wajok, Sabtu (22/5) sepakat menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan.
Kasat Polair Polres Mempawah Iptu Andi Rahmat mengatakan, sesaat menerima laporan adanya pemukulan, ia segera memerintahkan personil untuk mengecek tempat kejadian perkara (TKP).
Setelah personil berada di TKP dan melakukan pendataan, korban meminta untuk diselesaikan secara kekeluargaan, yang mana proses penyelesaian perkara di mediasi oleh kapten kapal Handoko, bersama personil Sat Polair Polres Mempawah.
Keduanya kemudian dibuatkan pernyataan yang intinya pelaku berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang sama baik kepada korban, maupun kepada orang lain, dan pelaku berjanji apabila suatu hari melanggar perjanjian tersebut pelaku siap untuk di proses sesuai hukum yang berlaku.
"Sudah selesai kekeluargaan, dan keduanya sudah kita buatkan penyataan damai" ucap Iptu Andi.
Sebelumnya, Elsa (24) yang menjabat sebagai mualim 3 di kapal cargo HTS 88 mengalami penganiayaan oleh M. Zulkifli (21) seorang oiler pada kapal yang sama, korban di pukul pada bagian pipi sebelah kanan yang mengakibatkan memar, kejadian bermula ketika korban menerima telepon dari seseorang, pelaku yang menaruh hati kepada korban, merasa cemburu dan mengambil handphone korban lalu membantingnya, kemudian pelaku memukul pipi korban. (ck)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar